Mengapa Kucing Memiliki Kumis?

credit : pixabay.com

Seperti kapal laut dan pesawat terbang yang memiliki radar, kucing memiliki alat navigasi mereka sendiri – kumis. Vibrissae, karena mereka secara teknis dikenal (dari bahasa Latin : vibrare yang artinya bergetar) tidak hanya kosmetik, tetapi perangkat sensorik luar biasa yang membantu kucing kita menjelajah dan memahami dunia.

Hampir semua mamalia memilikinya, meskipun vibrissae adalah satu – satunya jenis rambut yang telah benar – benar hilang dari manusia. Akar mereka tertanam jauh lebih dalam ke dalam kulit hewan daripada bulu di seluruh tubuhnya, dan terhubung dengan lebih banyak urat saraf. Sensitif terhadap getaran serta sentuhan, kumis memberi banyak informasi kepada kucing, anjing atau kelinci tentang ukuran dan bentuk benda – benda di dekatnya dalam keadaan gelap. “Urat Saraf” yang membawa informasi dari kumis ke otak manusia. Bahkan, vibrissae hampir sama seperti jari – jari tangan yang tumbuh keluar dari wajah.

Vibrissae tumbuh paling jelas di wajah hewan, berkumpul di tiga sekelompok utama – di atas meja, di sisi pipi dan di bagian belakang pipi. Keturunan yang berbeda memiliki jenis kumis berbeda : beberapa anjing berambut keriting (seperti Bedlington Terrier) dan kucing (seperti Devon Rex) juga memiliki kumis keriting. Anjing memiliki hingga 20 helai kumis di setiap sisi bibir atas mereka. Seperti kucing, kelinci memiliki kumis sepanjang lebar tubuhnya, yang membantu mengukur lebar lubang dalam gelap – berguna dalam navigasi gorong – gorong bawah tanah! Kumis di atas mata memberikan refleks berkedip, jadi jika ada lalat di bawah mereke, kumis mereka mengirim sinyal ke otak mereka untuk menutup mata mereka dengan cepat. Untuk kucing, kumis pendek di bagian belakang kaki depan membantu mereka mendarat dengan aman dan mendeteksi mangsa.

Detektor Suasana Hati

Kumis, bersama dengan bahasa tubuh lainnya, seperti posisi telinga dan ekor memberikan petunjuk tentang suasana hati kucing. Jika kumis santai dan mencuat ke samping, mereka tenang; jika terdorong ke depan, mereka sangat gembira dan waspada; jika rata terhadap pipi mereka, mereka sedang marah atau takut.

Kumis rontok dan tumbuh kembali secara alami. Jangan pernah memotong atau menghilangkan kumis mereka, sebagai hewan peliharaan mereka perlu kumis mereka, dan tanpa kumis mereka mungkin menjadi disorientasi atau mereka tidak aman. Untungnya kelinci, anjing dan kucing tidak seperti tupai, yang biasanya tidak dapat menjaga keseimbangan tanpa kumis.

 

Source : Cat’s Magazine
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *