7 Penyakit Mematikan pada Kucing yang Harus Kamu Tahu

Kucing adalah hewan peliharaan paling favorit. Time spent with a cat is never wasted, kata Collete, novelis kenamaan Prancis. Memelihara kucing bukan hal yang sulit, namun bukan berarti tidak lepas dari ancaman-ancaman penyakit baik dari virus maupun bakteri dan jamur.

Beberapa jenis penyakit yang berasal dari virus dan bakteri bahkan masuk dalam kategori penyakit mematikan bagi kucing. Sebagian bisa ditangani dengan vaksin namun beberapa masih belum ada penangkalnya di Indonesia.

1. Feline Panleukopenia Virus (FPV)

Virus ini tersebar melalui feces, sekresi, muntahan, terbawa di pakaian dan sepatu, dan lain lain. Virus ini merupakan virus paling mematikan dengan angka kematian tertinggi bagi kucing.

Pada kucing dewasa, gejala yang ditunjukkan berupa demam, lemah dan tidak mau makan. Setelah 1-2 hari demam, kucing akan muntah dan diare yang disertai darah. Pada anak kucing, penyakit ini bisa menimbulkan kematian mendadak tanpa gejala.

2. Feline Calici Virus

Virus ini menyerang saluran pernafasan, mulut, pencernaan, otot dan tulang. Gejala yang ditunjukkan adalah hilangnya nafsu makan, mata berair, hidung berlendir, luka pada lidah dan bibir, sulit bernapas dan sakit sendi. Pada kasus berat juga terjadi pneumonia, hepatitis, dan pendarahan.

Penularan Feline Calici ini terjadi lewat lendir mata dan hidung, menghirup virus dari bersin, penggunaan mangkuk makan dan litterbox bersama, dan kontaminasi lingkungan.

3. Chlmydophilosis

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydiasis felis yang kebanyakan menyerang anak kucing berusia 5-12 minggu. Gejala yang ditunjukkan berupa demam, bersin dan hidung berair, hilang nafsu makan dan mata meradang. Jika tidak diobati infeksi matanya akan bertambah parah dalam 2 bulan dan dapat menularkan melalui lendir matanya selama beberapa bulan.

Memakan waktu pengobatan yang agak panjang selama 3-4 minggu. Jika mata kucing sudah sangat parah dan tidak dapat diselamatkan akan dilakukan tindakan operasi untuk mengangkat bola matanya (enukleasi).

4. Feline Rhinotracheitis

Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes yang menyebabkan masalah pada saluran nafas bagian atas. Induk kucing yang sedang hamil dan kucing dengan kekebalan tubuh yang buruk berisiko tinggi tertular.

Bersin yang tidak terkontrol menjadi salah satu gejala yang dialami. Selain itu juga keluarnya lendir bening atau hijau dari hidung, hilang kemampuan mencium bau, mata mengeluarkan kotoran, radang mata, seringkali kucing lebih suka memejamkan mata, demam, lemas dan keguguran.

Gejala yang ada akan membaik dalam 7-10 hari dan kesembuhan tergantung dari kekebalan tubuhnya, nutrisi yang baik dan cairan tubuh yang terjaga.

5. Feline Infectious Peritonitis

Penyakit ini disebabkan oleh virus Feline coronavirus (FCoV). Penularannya terjadi melalui liur atau feses dan melalui plasenta dari induk ke anak. Tingkat keganasan penyakit ini tergantung pada sistem kekebalan tubub kucing yang terjangkit.

6. Feline Immunodefisiensi Virus

Virus ini bisa dibilang merupakan virus yang lambat. Kucing yang terinfeksi biasanya tidak menunjukkan gejala sampai beberapa tahun sejak infeksi awal. Ini mengingtkan kita dengan HIV pada manusia. Kucing yang terserang, kekebalan tubuhnya akan menjadi rendah dan mudah terserang berbagai penyakit.
Cara penularan utama adalah melalui luka gigitan, penularan induk ke anak melalui jalan lahir atau melalui ASI.

Kucing outdoor yang agresif dan sering berkelahi berisiko terkena virus ini.

7. Feline Leukimia Virus

Secara umum, virus ini hampir sama dengan FIV yang sama-sama menyerang kekebalan tubuh. Kucing yang terserang virus ini kondisinya akan menurun dalam tiga tahun hingga mengalami kematian.

Menjilat dan berkelahi merupakan penyebab umum terjadinya penularan. Anak kucing juga dapat tertular saat di kandungan atau melalui susu induk. Kucing juga dapat bersifat carrier, kelihatan sehat tetapi tetap berpotensi menularkan.

dari berbagai sumber

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *