Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sangan pesat, bahkan alat medis untuk memeriksa kucing, serta alat – alat penunjang test untuk mendiagnosa penyakit sangatlah lengkap. Namun ada beberapa penyakit yang tidak dapat di jelaskan dengan hasil yang dibaca pada alat – alat tersebut. Seperti sifat, kelainan chi (energi), qi yang tidak lancar, sumbatan qi, shen yang kurang baik dan lain – lain.
Untuk mendiagnosa kelainan – kelainan yang tidak dapat terbaca dengan alat – alat diagnosa modern, diperlukan seorang akupunkturis hewan yang memiliki kompetensi terkini untuk menafsirkan hal tersebut. Dengan keahliannya mendiagnosa penyakit dengan sistem pemeriksaan khusus menurut akupunktur, dan menentukan diagnosanya berdasarkan delapan ketegori, yaitu apakah penyakit tersebut masuk golongan Yang atau Yin, panas atau dingin, luar atau dalam serta defisien atau ekses. Hal ini harus ditentukan secara tepat agar hewan dapat diterapi dengan baik. Bahkan banyak penyakit yang didiagnosa secara kedokteran modern pun dapat didiagnosadengan metode akupunktur ini.
Akupunktur hewan di Indonesia tergabung dalam Asosiasi Dokter Hewan Akupunkturis Indonesia (ADHAI), didalamnya tergabung dokter hewan yang ahli akupunktur baik hewan baik hewan kecil maupun hewan besar dengan spesifikasi masing – masing.
Akupunktur pada kucing banyak ditekuni para anggota yang tergabung dalam ADHAI ini. Hasil yang didapat sungguh luar biasa, terutama pada kasus obstetrik dan ginekologik seperti sungsang, bunting palsu, susah melahirkan, kurang air susu, dan seterusnya. Kasus – kasus kelumpuhan yang bukan karena cidera anatomis (patah tulang, kelainan bentuk dan lain – lain) dapat ditangani di praktek dokter ahli akupunktur hewan ini.
Selain akupunktur pada kucing juga dapat diterapkan akupresure yang dapat dilakukan oleh awam, bukan dokter hewan. Akupresure ini banyak sekali menolong hewan jika dilakukan dengan benar dan merupakan suatu terapi lanjutan setelah akupunktur pada hewan.
Akupunktur adalah suatu tindakan penusukan menggunakan jarum pada suatu area tertentu dalam tubuh dengan garis tengah kurang lebih 1 mm untuk menimbulkan efek terapeutik yang sudah diharapkan sebelumnya, sedangkan akupresure lebih ke arah penekanan suatu area dan perangsangan untuk menimbulkan efek terapeutik yang diharapkan atau diduga sebelumnya.
Untuk akupunktur karena ada unsur jarum dan penetrasi dalam tubuh, maka tindakan ini dimasukkan dalam tindakan bedah, dan sampai saat ini yang boleh melakukan tindakan tersebut adalah seorang dokter hewan yang sudah memiliki kompetensi atau seseorang di bawah pengawasan seorang dokter hewan yang sudah memiliki kompetensi terkini mengenai akupunktur pada hewan.
Sedangkan pada akupresure, semua pencinta hewan dapat melakukannya, asalkan sudah memiliki kompetensi mengenai akupresure pada hewan.
Teknik akupresure pada hewan kucing adalah teknik yang sama dengan akupunktur, hanya dilakukan dengan penekanan jari, bukan dengan jarum. Titik – titiknya sama dengan titik yang digunakan pada akupunktur, baik jalur meridiannya maupun titik cabang dan jalan masuk energi ke meridian lain.
Penyayang hewan dan penggemar hewan kucing tentu tahu perilaku kucing. Yang sering dikatakan malu – malu kucing, atau kelakuan dari kucing yang seringkali tidak bisa di prediksi. Seperti tiba – tiba mencakar, atau menggigit namun sesudah itu tenang kembali seperti tidak ada masalah. Hal ini yang menyebabkan akupunktur pada kucing yang sehat harus dilakukan dengan hati – hati sekali dan dibawah pengawasan dokter hewan, agar terapi yang dilakukan pada kucing tersebut berjalan dengan baik dan mempunyai efek terapeutik yang maksimal.
Untuk melakukan akupresure pun demikian, perlakukanlah kucing dengan baik, dan secara serius, serta dengan niat ingin menyembuhkan sehingga aura positif akan bekerja, lalu sambil berdo’a, titik akupunktur ditekan dengan tekanan sedang dengan ujuang jari telunjok atau ibu jari. Selama 30 detik sampai 1 menit dengan arah putaran searah dengan jarum jam.
Titik ini digunakan untuk terapi jika kucing mengalami demam dan problem pada pernapasannya, seperti pilek dan flu. Area yang ditekan untuk menurunkan demam adalah pada area GV 14 suatu area yang sejajar tulang selangka dan tepat di tengah tubuh. Titik Li 4 (Hegu) untuk membuang angin dan titik akupresure untuk mengurangi rasa sakit (analgesika). Titik St 44 untuk memulihkan nfasu makan dan membuang lendir pada hidung. Titik Gb 20 untuk menghilangkan angin dan sakit kepala. Titik Li 11 untuk melonggarkan pernapasan dan melancarkan peredaran qi daerah muka. Titik Th 5 berguna untuk menaikkan metabolisme serta melancarkan qi.