Cara Mengawinkan Kucing yang Benar

Meski mudah, namun pemilik tidak bisa dengan begitu saja memaksa kedua kucing langsung kawin begitu dipertemukan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan prosesnya juga harus dilakukan dengan sabar dan benar.

1. Memperhatikan Kesehatan Kucing
Hal yang perlu diperhatikan pertama kali saat akan mengawinkan kucing adalah kesehatan. Baik kucing jantan maupun betina, keduanya harus dipastikan dalam keadaan sehat. Sebaiknya lakukan cek kesehatan terlebih dahulu sebelum mengawinkan kucing.

Untuk kucing jantan, cukup dengan general check up, sedangkan untuk kucing betina karena nantinya diharapkan hamil maka perlu dilakukan banyak hal.

Di antaranya pemberian vaksin supaya anak hasil perkawinannya nanti sehat karena lahir dari induk yang bebas dari penyakit. Selain itu juga perlu diberi obat cacing, tujuannya adalah supaya anakan kucing nanti terhindar dari penyakit cacingan.

Karena sudah ada banyak kasus di mana anak-anak kucing menderita cacingan karena menular dari sang induk, terutama saat masa masih menyusu.

2. Mempertemukan Kucing Jantan dan Betina
Kemudian pertemukan kucing jantan dengan kucing betina. Jika hari itu adalah pertama kalinya mereka bertemu, sebaiknya jangan langsung ditempatkan di kandang yang sama.

Karena bisa jadi bukannya kawin, mereka justru saling melukai satu sama lain. Solusinya adalah ditempatkan di satu ruang yang sama dengan kandang yang berbeda, posisikan kandang tersebut berdekatan, sehingga keduanya dapat saling melihat.

Proses pendekatan akan lebih mudah dan cepat apabila kedua kucing sedang dalam masa birahi. Umumnya kucing betina akan mengalami birahi pada usia 6 sampai 9 bulan, akan tetapi disarankan untuk tidak mengawinkan kucing betina yang belum genap berusia setahun.

Birahi kucing betina ditandai dengan perilakunya yang lebih galak dari biasanya, suka bergulung-gulung dengan agresif di lantai, lebih sering mengeong dengan suara nyaring, perilakunya makin manja seperti minta banyak perhatian dari pemiliknya, dan yang lebih jelas terlihat adalah saat ada pejantan di sekitarnya dia akan berjalan ke sana kemari seperti mencari perhatian.

Pada kucing jantan sendiri, tanda birahi antara lain membuat suara mengeong yang sangat keras seolah meraung, sikapnya lebih agresif, spraying di sembarang tempat dan jarang pulang atau bahkan tidak pulang sampai berhari-hari jika dilepas di luar rumah.

3. Proses Kontak Fisik Antara Kucing Jantan dan betina
Cara Mengawinkan Kucing
Setelah kedua kucing sudah saling melihat dan berkenalan dari kandang yang terpisah selama sekitar satu hari sampai dua hari, saatnya mereka dikeluarkan dari kandang dan biarkan untuk saling berkontak fisik langsung di ruangan yang sama.

Biasanya kucing betina akan memberikan tanda ketertarikan dari suara mengeongnya yang keras dan meraung.

Saat ditempatkan di kandang atau ruang yang sama, belum tentu keduanya akan langsung kawin. Biasanya yang pertama kali menunjukkan keinginan berkawin adalah kucing jantan, yakni dengan mengejar-ngejar dan mengendus area pantat si betina.

Sedangkan untuk kucing betina sendiri, biasanya akan sedikit jual mahal meskipun terlihat sedikit menggoda si pejantan juga. Kucing betina akan menggoda si pejantan dengan mengarahkan area pantatnya ke wajah si pejantan, dan sering kali juga berguling-guling di depan kucing jantan untuk mencari perhatian.

Jika tanda-tanda ketertarikan dan kedekatan sudah muncul, tapi si betina masih belum mau berkawin, lakukan trik lain yakni dengan memisahkan keduanya untuk sementara waktu. Misalnya dengan memisahkan mereka di sore hari.

Lalu keesokan paginya, pertemukan mereka lagi dalam satu ruangan yang sama. Tujuannya adalah supaya keduanya saling rindu, sehingga saat mereka dipertemukan kembali, mereka akan semakin intim.

4. Proses Kawin Antara 2 Kucing
Cara Mengawinkan Kucing
Kucing akan dengan sendirinya kawin jika si betina sudah menunjukkan tanda-tanda ingin berkawin. Biarkan keduanya berada di ruangan yang sama selama tiga hari berturut-turut.

Karena dalam sehari biasanya kucing akan berkawin sebanyak 3 sampai 5 kali. Pemilik cukup memantau apakah perkawinan berjalan dengan baik atau tidak. Seperti mengecek posisi pinggul kucing betina dan memastikan ekor kucing betina tidak menghalangi proses mating.

Setelah tiga hari, saatnya memisahkan kucing jantan dan kucing betina. Kalaupun pada rumah yang sama, sebaiknya tidak satu ruangan.

Misalnya si jantan ditempatkan di luar ruangan, sedangkan si betina di dalam ruangan. Lalu tunggu tanda-tanda kehamilan pada kucing betina.

Kucing betina yang sudah hamil biasanya tidak akan mau didekati oleh kucing jantan lagi, selain itu tanda lainnya bisa dilihat dari puting susunya.

Jika sudah membengkak dan berwarna merah jambu, maka kucing betina itu positif hamil. Perubahan ini untuk sebagian kucing berjenis Persia akan terlihat pada minggu ke-6 atau satu bulan pertama sejak perkawinan.

5. Proses Melahirkan Kucing Betina
Kucing betina yang sudah merasakan gerakan janin dalam perutnya akan secara naluriah mencari-cari tempat tersembunyi untuk melahirkan. Biasanya masuk ke lemari, rak buku, maupun tempat lainnya yang tersembunyi.

Oleh karena itu si pemilik perlu menyiapkan tempat yang nyaman untuk kucing betina yang sedang hamil. Dan penempatannya sebaiknya di tempat yang tersembunyi dan jarang dilewati oleh orang.

Masa kehamilan biasanya berlangsung selama 60 sampai 68 hari. Untuk memudahkan memperkirakan waktu lahir bisa dengan cara mencatat tanggal kucing jantan dan kucing betina ini paling sering berkawin.

Tapi jika lupa dan merasa ribet, bisa juga diperhitungkan dengan cara memantau langsung kondisi induk kucing.

Ciri-Ciri Kucing Betina yang Sedang Hamil
Ciri-ciri kucing betina akan melahirkan biasanya akan terlihat dari sikapnya. Berikut diantaranya:

Mengeong secara terus menerus
Salah satu yang paling terlihat adalah mengeong secara terus menerus. Kucing betina yang siap melahirkan akan tak hentinya mengeong dengan suara keras hingga berisik dan mengganggu.

Mencari Tempat Sembunyi
Selain mengeong terus dengan suara keras, kucing betina yang siap melahirkan juga akan sibuk mencari-cari tempat yang tersembunyi. Terutama jika pemiliknya belum menyiapkan tempat melahirkan untuknya. Ada juga yang sudah disiapkan tempat, tapi masih saja mencari-cari tempat yang lain. Jadi pemilik kucing betina ini harus mempersiapkan tempat yang nyaman, tapi tersembunyi sehingga kucing betina akan merasa aman untuk melahirkan.

Banyak Tidur dan Nafsu Makan Berkurang
Sebelum hari melahirkan, induk kucing akan banyak tidur bahkan bisa betah tidur selama 20 jam penuh. Hal ini juga dibarengi dengan nafsu makannya yang mulai menurun. Induk kucing kemudian akan lebih sering berdiam di tempatnya melahirkan sambil menjilati tubuhnya.

Proses kelahiran sebaiknya jangan diganggu, namun apabila induk kucing justru mengeong memanggil pemiliknya, maka sebaiknya ditemani hingga selesai sambil mengelus kepalanya.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *