Menguak Rahasia Angora Antara Mitos dan Fakta Bentuk Fisik

Angora adalah ras kucing yang berasal dari kota Ankara, Turki. Angora berbulu panjang (longhair), halus, dan mengilap. Perawakannya sangat gagah dan elegan.

Mata angora besar dan berbentuk almond. Warna mata tersebut sangat bervariasi. Ada  yang berwarna biru, hijau, kuning, dan warna tembaga. Ada pula odd-eyed yang digadang-gadang sebagai angora yang paling banyak diminati.

Telinganya tegak, besar, dan tinggi dengan posisi yang sejajar dan simetris. Ujung telinga hingga dagu atau mulut membentuk segi lima imajiner. Segi lima tersebut merupakan ciri khas yang sangat menentukan kualitas angora.

Ras ini mempunyai warna yang cukup variatif, seperti warna solid, bicolour, tabby, dan lain-lain. Bahkan, ada beberapa kucing angora dari hasil kawin silang yang mempunyai pola warna cokelat, lavender, dan pointed.

Langka dan Dikultuskan

Ras murni angora pernah nyaris punah. Penyebabnya, pascaperang salib, kucing ini diimpor secara masif ke Eropa untuk meningkatkan kualitas bulu kucing persia yang memang saat itu sangat digemari. Akibat kelangkaannya, pada awal 1900- an, tidak ada satu pun kucing angora yang mengikuti kontes internasional.

Demi melindungi angora dari kepunahan, berbagai upaya pun dilakukan. Salah satunya adalah menangkar semua angora di Kebun Binatang Ankara. Di kebun binatang tersebut, semua kucing angora di-breeding secara ketat untuk melindungi kemurniannya. Anakan yang dilahirkan pun tetap dilarang keluar dari kebun binatang, khususnya yang berbulu putih dan odd-eyed.

Cara lain yang dilakukan untuk melindungi angora dari kepunahan adalah dengan mengirim beberapa pasang kucing angora ke Amerika untuk diteliti dan di-breeding, yaitu pada 1963. Penelitian itu menjadikan angora diakui CFA, TICA, dan FIFe (1973).

Selain karena diambang kepunahan, alasan lain kucing angora dijaga ketat dan dilarang keluar Turki adalah pengistimewaan masyarakat Turki terhadap kucing tersebut. Mereka menganggap bahwa angora adalah hewan yang sakral. Saking sakralnya, sebagian masyarakat Turki percaya bahwa pendiri negara Turki modern, Attaturk, yang sangat mereka hormati, berinkarnasi menjadi turkish angora berbulu putih dan odd-eyed (warna biru dan tembaga).

Muezza Ras Angora?

Kenapa angora berbulu putih dan odd-eyed lebih disakralkan? Sebab, tersebar kisah bahwa Nabi Muhammad mempunyai kucing yang bernama Muezza atau secara transliterasi lebih tepat ditulis Mu’izzah. Konon, Muezza adalah kucing angora putih bermata unik (odd-eyed).

Kisahnya pun beragam. Ada kisah tentang Nabi Muhammad yang memotong jubahnya supaya tidak mengganggu Mueeza yang sedang tertidur di pangkuannya. Ada pula kisah tentang Muezza yang selalu mengeong ketika mendengar suara azan.

Akan tetapi, kebenaran kisah tersebut, termasuk esksistensi Muezza, perlu diteliti lebih lanjut. Sebab, sejauh penelitian tim redaksi, belum ditemukan satu pun referensi ilmiah berkaitan dengan Muezza, baik dalam buku hadis maupun buku-buku ilmiah lain.

Dalam situs wikipedia (berbahasa Inggris) disebutkan, kisah Muezza kemungkinan adalah folktale yang baru muncul di akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Masih dari sumber yang sama, dikatakan bahwa kisah Muezza didasari dari kisah seorang sufi yang hidup di zaman Medieval, Syaikh Ahmad Ar-Rifa’i. Sang sufi tersebut berkisah, ia memotong jubahnya supaya tidak mengganggu kucing yang sedang tertidur di atas jubahnya tersebut. Setelah itu, sang sufi menjahitnya kembali dan berkata, “tak ada yang berubah!”

Adakah Angora di Indonesia?

Banyak catlovers di Indonesia yang mengklaim bahwa dirinya memiliki angora. Benarkah klaim tersebut? Sebagaimana yang telah dibahas di awal artikel, angora adalah kucing yang cukup langka. Di negara asalnya, kucing jenis ini sangat dijaga ketat. Oleh karena itu, kecil kemungkinan jika kucing ini dibawa keluar dari negara asalnya.

Selain itu, menurut Ketua CFSI, Cacang Effendi, banyak pencinta kucing yang salah persepsi tentang kucing angora. Catlovers awam sulit membedakan antara angora, persia, dan domestik longhair (hasil perkawinan silang persia dan domestik).

“Sejauh yang saya ketahui, kucing angora belum ada di Indonesia. Adapun pengakuan orang-orang yang mengatakan bahwa mereka memiliki angora adalah pengakuan yang didasari oleh kesalahpahaman mereka terhadap anakan hasil persilangan antara kucing persia dan kucing domestik,” ujarnya.

Masih menurut beliau, sebenarnya ada perbedaan karakteristik antara persia medium dan angora. Persia medium memang berbadan agak tinggi dan mancung, tetapi bulu mereka semi-longhair, bukan longhair seperti halnya angora.

“Bahkan, jika kita amati lebih detail, ada struktur dasar yang sangat berbeda di antara keduanya. Telinga angora asli tinggi dan sejajar. Bentuk mukanya, dari ujung telinga hingga dagu, adalah segi lima,” ungkapnya lebih gamblang.

Bukti lain bahwa kucing angora belum ada di Indonesia adalah ketidakikutsertaannya mereka dalam berbagai kontes kucing di Indonesia, baik yang diselenggarakan oleh CFA, TICA, maupun FIFe. Jika angora pedigree sudah ada di Indonesia, kucing tersebut pasti sudah menjadi pusat perhatian karena kelangkaannya.

Mungkinkah Angora Masuk ke Indonesia?

Jawabannya, mungkin. Jalan masuk angora ke Indonesia adalah dengan mengimpornya dari negara – negara selain Turki. Di atas telah disebutkan bahwa ras murni angora pernah dikirim ke Amerika untuk diteliti dan dikembangbiakkan. Kini, hasil perkembangbiakan tersebut telah tersebar ke berbagai negara (Rusia dan Eropa).

Nah, di situlah peluang breeder Indonesia untuk bermain. Jika serius ingin mendatangkan angora, mereka bisa mendatangkannya dari negara-negara tersebut. Menurut Cacang Effendi, harganya sama seperti ras-ras lain, kisaran 50—100 juta rupiah, tergantung kualitas

 

Source : “Catlovers” Magazine
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *