Untuk bisa mengetahui apakah ada anak kucing mati dalam perut induknya atau tidak adalah dengan memperhatikan bagian perut. Kalau perut si induk masih tetap terlihat besar dalam waktu yang cukup lama setelah persalinan atau di waktu seharusnya melahirkan, maka kamu harus waspada.
Supaya makin yakin, coba raba bagian perut induk kucing. Jika terasa sesuatu yang bulat dan keras, ada kemungkinan bayi kucing yang tertinggal di dalam rahim.
Penyebab Anak Kucing Meninggal dalam Perut
Sama seperti bayi manusia yang meninggal di dalam kandungan, tidak ada yang tahu penyebab pasti kenapa bayi-bayi kucing mati di dalam rahim induknya. Hanya saja memang ada beberapa faktor pemicu kondisi itu seperti gangguan plasenta. Padahal plasenta ini adalah organ yang menyalurkan nutrisi dan oksigen dari induk ke bayi-bayi kucing.
Kemudian induk kucing yang sakit dan stres bisa juga menjadi penyebab anak kucing mati dalam perut. Contohnya saja si induk dianiaya oleh manusia atau mengalami luka seperti diganggu kucing atau hewan lain hingga jatuh dari atap rumah. Sementara itu faktor terakhir, adalah besar kemungkinan bayi kucing mengalami infeksi bakteri lantaran lingkungan induk tidak baik.
Akibat yang Dialami Induk Kucing Saat Bayi Mati di Rahim.
Saat induk kucing gagal melahirkan karena bayi mereka mati di dalam rahim, jelas merupakan kondisi yang tidak bisa dibiarkan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sangat berbahaya bagi si induk karena kematian fetus atau janin dalam rahim bisa mengancam nyawa. Kenapa begitu? Karena janin yang mati sebelum dilahirkan berpotensi jadi racun.
Ketika ada janin yang meninggal dalam rahim induk kucing dan tidak dikeluarkan, maka berpeluang membusuk dan meracuni saluran rahim/uterus. Infeksi ini akan membuat tubuh induk kucing menyerap bangkai anaknya dan bukan tak mungkin bisa meninggal. Selain risiko kematian, bayi kucing yang tertinggal di dalam rahim juga bisa memicu infeksi saluran reproduksi.
Saluran reproduksi kucing yang bermasalah bisa menimbulkan aroma tidak sedap sampai mengeluarkan nanah. Untuk itulah kamu harus waspada kalau ada bayi kucing yang gagal lahir karena mati, dengan segera membawa ke dokter hewan terdekat. Dokter akan menyarankan prosedur operasi, kiret hingga pemberian obat-obatan antibiotik.
Inilah Tanda-Tanda Bayi Kucing Meninggal Sebelum Dilahirkan
Nah, supaya tidak terlambat menyadari ada bayi kucing yang mati di rahim induknya, kamu harus memperhatikan tanda-tanda berikut ini:
1. Perut Induk Tetap Besar
Inilah tanda-tanda yang paling jelas bisa diamati ketika ada bayi kucing tertinggal di rahim. Yap, perut induk kucing yang terlihat besar setelah melakukan persalinan jelas wajib diwaspadai. Meskipun memang sama seperti manusia, induk kucing yang baru saja melahirkan akan memiliki perut yang membesar dan tampak menggelambir.
Hanya saja kalau ukuran perutnya yang besar tampak masih membawa sesuatu di dalamnya, tentu saja patut diwaspadai karena kemungkinan masih ada bayi kucing tertinggal di dalam rahim. Begitu juga kalau sudah seharusnya waktu persalinan tapi sampai beberapa hari hingga beberapa minggu tak melahirkan, bisa saja bayi kucing telah meninggal.
2. Induk Gelisah
Tanda-tanda berikutnya dari anak kucing mati dalam perut adalah si induk yang senantiasa gelisah. Seperti yang sudah disinggung di atas, kucing merupakan hewan mandiri yang bisa melakukan persalinan sendiri. Namun ketika persalinan itu tidak kunjung hadir, mereka pun akan merasa ada yang aneh di dalam tubuhnya.
Lantaran kucing merupakan binatang yang tidak bisa berkomunikasi selayaknya manusia, mereka akan memperlihatkan kegelisahan yang berlebih. Contohnya seperti si induk berulang kali menjilat alat kelaminnya atau berpindah-pindah lokasi, hingga terus mengeluarkan erangan tampak kesakitan.
Kegelisahan ini sendiri bisa menjadi pertanda kalau sebetulnya kucing mengalami infeksi pada tubuhnya. Bahkan bukan tak mungkin kalau si induk juga merasakan kram perut yang membuatnya menderita.
3. Aroma Tidak Sedap di Alat Kelamin
Tanda-tanda berikutnya yang menjadi bukti kalau memang ada bayi kucing meninggal di dalam rahim, bisa dilihat dari alat kelamin si induk. Sudah disebutkan di atas bahwa salah satu dampak ada bayi tertinggal di dalam rahim adalah memicu infeksi pada saluran reproduksi. Sehingga hal ini membuat timbulnya nanah dari alat kelamin.
Nanah ini sendiri jelas akan menimbulkan aroma yang tidak sedap sebagai bukti kalau infeksi telah terjadi. Kalau memang kondisi ini dialami oleh kucing kesayangnmu, segera bawa ke dokter hewan.
4. Perut Masih Terasa Keras
Kucing pada umumnya akan melahirkan bayi-bayi lebih dari satu ekor dalam sekali persalinan. Karena itulah, kamu harus memeriksa perut kucing ketika dia selesai melakukan persalinan. Jika memang sudah melahirkan dan bagian perut masih terasa keras, hingga tampak ada bagian membulat maka kamu harus waspada.
Bisa saja bagian yang terasa keras itu adalah anak kucing yang meninggal di dalam rahim induknya. Si induk mungkin tidak akan terlalu merasakan kalau ada bayi yang tertinggal karena memang binatang tidak memiliki akal pikiran. Karena itulah jangan ragu untuk meraba bagian perut induk kucing yang usai melakukan persalinan.
5. Kontraksi yang Terlalu Lama
Sama seperti manusia, induk kucing juga mengalami kontraksi ketika hendak melahirkan anak-anak mereka. Kontraksi jelang persalinan ini bisa terjadi dalam waktu yang bervariasi seperti 30-60 menit. Namun saat si kucing mengalami kontraksi dalam waktu lama hingga berjam-jam dan tak ada tanda-tanda bayi keluar, tentu wajib diwaspadai.
Kontraksi terlalu lama dan tidak ada yang dilahirkan tentu merupakan tanda-tanda yang cukup jelas bahwa ada anak kucing mati dalam perut. Kalau si induk dibiarkan berjuang kontraksi terus-menerus, dia bisa kehilangan tenaga, lemas dan bukan tak mungkin kehilangan kesadaran.
6. Keluar Cairan Sebelum Melahirkan
Sebagai makhluk hidup yang berkembang biak dengan cara melahirkan, janin kucing di dalam rahim dilindungi oleh air ketuban atau cairan amnion. Semakin tua usia kehamilan, berat jenis amnion ini bakal makin turun. Bagi janin, cairan amnion ini berfungsi untuk melindungi pertumbuhannya selama kehamilan.
Namun ketika cairan amnion ini keluar dari alat kelamin induk kucing di waktu sebelum persalinan tiba, tentu harus diwaspadai. Kenapa begitu? Hal ini bisa menjadi tanda kalau bayi kucing di dalam rahim induknya berhenti berkembang.
7. Mengalami Pendarahan
Hal terakhir yang menjadi sinyal kalau anak kucing di dalam rahim bermasalah dan bisa saja sudah meninggal adalah si induk mengalami pendarahan. Memang sih dalam kehamilan terutama saat masih muda, pendarahan dari alat kelamin merupakan hal wajar. Namun ketika terjadi cukup banyak dan terus-menerus tentu saja berbahaya.
sumber: kucingklik.com