Tuakah petlovers, jika jenis kelamin bisa mempengaruhi terbentuknya urolith jenis tertentu, atau lebih umum disebut batu ginjal?
Pernakah catlovers mendengar istilah “urolith”? kalau “baru ginjal” mungkin sudah pernah mendengarnya. Layaknya manusia, kucing dan anjing juga bisa menderita batu ginjal dan ternyata penyakit ini cukup sering diderita oleh anjing dan kucing. Selain itu, ternyata jenis kelamin kucing dapat mempengaruhi terbentuknya batu ginjal jenis tertentu, seperti yang disampaikan oleh Drh. Fitria Senja Murtiningrum. “Tidak ada predisposisiras terhadap batu ginjal, justru yang ada adalah predisposesi jenis kelamin”, ujarnya.
Batu ginjal atau urolith berasal dari bahasa Yunani, ouron yang berarti urine dan lithos yang berarti batu. Walaupun seringkali disebut sebagai batu ginjal, namun bukan berarti bahwa batu ginjal ini hanya terdapat di ginjal. Justru batu ginjal ini lebih sering ditemukan di luar ginjal seperti di ureter (saluran penghubung ginjal dan kandung kemih), kantung kemih, dan uretra (saluran kemih paling luar). Ukuran batu ginjal itu sendiri pun dapat beragam, mulai dari bentuk halus seperti pasir hingga bentuk batuan yang sangat besar dan dapat memenuhi saluran – saluran tempat batu – batuan tersebut terbentuk.
Bahan pembentuk batu ginjal sendiri berasal dari mineral – mineral seperti fosfat, kalsium, oksalat, urat, cystine, karbonat, dan silica. Berdasarkan jenis mineralnya ini, baru ginjal dapat dikelompokkan menjadi baru ginjal urat (urat ammonium, urat sodium, dan asam urat), cystine, magnesium ammonium fosfat, dan kalsium (kalsium oksalat dan kalsium fosfat). Batu ginjal urat dan cystine tidak umum ditemukan pada kucing dan anjing, sementara batuan struvite (magnesium ammonium fosfat) dan kalsium cukup sering ditemukan.
Batu ginjal urat
Asam urat merupakan produksi metabolisme yang normal terbentuk dalam tubuh hewan maupun manusia. Biasanya asam urat ini akan dirombak kembali di hati untuk kemudian dibuang melalui urine. Pada kondisi gangguan hati yang cukup berat, maka kadar amonia yang tidak dapat diubah menjadi urea akan meningkat dan membentuk batuan urat ammonium. Batuan ini juga dapat terbentuk akibat adanya infeksi pada saluran kemih, kondisi tubuh dan urine yang terlalu asam, serta pemberian pakan yang tinggi kandungan purinnya seperti hati.
Batu ginjal cystine
Cystinuria adalah suatu kelainan sejak lahir yang menyebabkan adanya cystine, lysine, ornithine, dan arginine pada urine. Pada hewan normal, cystine akan lolos selama proses penyaringan di glomerulus kemudian diserap kembali oleh tubulusproksimal dari ginjal, sementara pada penderita cystinuria, cystine, dan asam amino lainnya (ornithe, lysine, dan arginine) tidak dapat diserap kembali oleh tubulusproksimal yang menyebabkan cystine tetap berada dalam urine dan membentuk batuan. Batuan cystine ini hanya dapat ditemukan pada kucing yang menderita cystinuria, oleh karena itu persentase kejadiannya cukup kecil ditemukan.
Kelainan genetik yang menyebabkan cystinuria ternyata ceukup sering ditemukan pada kucing Siamese dan pengaturan nutrisi pakan tidak banyak membantu unrtuk mengatasi masalah batuan cystineini. Pengaturan keasaman urine cukup membantu apabila keasaman urine dapat dibuat lebih dari 7,5. “Terapi yang ideal untuk batuan ini adalah pemberian obat – obatan seperti D – Penecillamine (DP) dan 2 – Mercaptopropionylglycine (2 – MPG) yang mampu mengubah molekulcystine sehingga lebih mudah larut dan dikeluarkan bersama urine,” ungkap Drh. Fitria. Namun, oabt – obat ini memiliki efek samping seperti muntah, penurunan jumlah trombosit dan neutrofil, demam, dan lain – lain pada penggunaan yang terus – menerus.
Batu ginjal megnesium ammonium fosfat/struvite
Struvite merupakan batu ginjal yang paling sering ditemukan pada kucing betina dan yang masih berusia muda (rata – rata usia 5 – 6 tahun). Meskipun predisposisiras tidak terlalu mempengaruhi terbentuknya struvite ini, namun ada beberapa ras kucing seperti, Chartreux, Domestic Shorthair, Foreign Shorthair, Himalayan, Oriental Shorthair, dan Ragdoll yang memiliki peluang cukup tinggi menderita batu ginjal jenis ini.
Struvite terbentuk pada kondisi urine yang basa dan pemberian pakan tinggi magnesium, fosfor, kalsium, klorida, serat, protein, dan pakan rendah lemak. Pakan yang mengandung magnesium sebanyak 0,15 – 1% dapat memicu terbentuknya struvite ini. Namun, kucing yang diberikan pakan mengandung 0,5% magnesium oksida tidak menyebabkan terbentuknya struvite, sementara pemberian pakan yang mengandung 0,5% magnesium klorida dapat menyebabkan terbentuknya struvite.
Batu ginjal kalsium
Berbalikkan dari struvite yang lebih umum ditemukan pada kucing betina dan berusia muda, batuan kalsium oksalat lebih sering ditemukan pada kucing jantan dan berusia cukup tua (rata – rata usia 7 – 10 tahun). Selain itu, beberapa jenis ras kucing yang memiliki peluang menderita kalsiumoksalat cukup tinggi antara lain British Shorthair, Exotic Shorthair, Foreign Shorthair, Havan Brown, Himalayan, Persian, Ragdoll, dan Scotish Fold.
Drh. Fitria juga memaparkan “Batuan kalsium oksalat lebih sering ditemukan pada hewan apabila dibanginkan dengan batuan kalsium fosfat. Kalsium oksalat sendiri terbentuk pada kondisi tubuh dan urine yang asam (pH 5,99 – 6,15).” Kondisi asam ini biasanya disebabkan oleh pakan kucing yang dijual pasaran, namun tidak selalu pakan kucing tersebut menyebabkan pembentukan dari batuan ini karena terdapat beberapa faktor lain yang turut terlibat seperti penyerapan kalsium yang tinggi di usus, pakan tinggi kalsium atau vitamin D, kurangnya jumlah fosfor dalam darah, dan peningkatan pembuangan kalsium melalui urine akibat kerusakan pada tubulus ginjal.
Pakan kucing yang memiliki kadar protein dan air yang tinggi dapat mencegah terbentuknya batuan kalsium oksalat di ginjal. Selain itu, pakan dengan kadar vitamin B6 yang tinggi juga dapat mencegah terbentuknya batuan ini, tetapi hal ini tidak berlaku dengan pemberian suplemen vitamin B6. Pemberian suplemen vitamin B6 yang tidak terdapat secara alamiah dalam pakan tidak banyak membantu dalam mencegah terbentuknya kalsium oksalat.
Kucing yang menderita batu ginjal akan menunjukkan gejala urine berdarah, merasa sakit ketika pipis, pipis sering namun dalam jumlah sedikit – sedikit, hingga tidak bisa pipis sama sekali. Sebanyak 55 – 64 % kucing yang berusia antara 1 – 10 tahun yang menderita batu ginjal akan menderita radang pada kantung kemihnya. Pemeriksaan darah tidak selalu dapat membantu dalam mendiagnosa batu ginjal sehingga pemeriksaan yang ideal untuk mengetahui adanya batu ginjal adalah pemeriksaan urine di laboraturium. Pemeriksaan dengan USG juga dapat membantu untuk melihat adanya batu ginjal, namun tidak dapat membedakan jenis batuan yang terbentuk.
Pengobatan terhadap batu ginjal dilakukan berdasarkan pada jenis batuan yang terbentuk. Batuan struvite dapat diterapi dengan pemberian pakan yang menurunkan keasaman urine (pH < 6,3) dan rendah magnesium. Namun, terapi ini tidak dapat diberikan pada kasus batu ginjal yang disebabkan oleh urine yang asam (batu kalsium oksalat) karena jenis pakan tersebut malah semakin menurunkan pH dalam urine. Batu ginjal yang merupakan campuran dari beberapa jenis batuan juga tidak dapat diatasi dengan terapi seperti yang telah disebutkan. Batu ginjal yang terlampau besar memerlukan tindakan operasi pengangkatan batu ginjal.
Pencegahan terbaik yang dapat dilakukan sebelum kucing menderita batu ginjal adalah mengatur nutrisi pada pakan kucing, seperti pemberian pakan yang tinggi kadar airnya, pakan rendah magnesium, variasi pakan. “Opeasi pengangkatan batu ginjal juga dinilai lebih baik dalam mencegah terbentuknya batu berulang dibandingkan dengan pemberian obat – obatan karena obat – obatan memiliki efek samping pada kondisi jangka panjang.” Tukas Drh. Fitria.