Ringworm Atau Dermatofitosis Pada Kucing

credit : topwellnesslife.com

Apa itu Ringworm atau Dermatofitosis ?

Ringworm yang juga dikenal dengan ‘dermatofitosis’ merupakan infeksi jamur pada kulit yang paling umum menyerang kucing. Penyakit ini disebabkan oleh sekelompok jamur mikroskopis, yang dikenal sebagai dermatofit, yang berarti “tanaman yang hidup di kulit”.

Ringworm dapat menyerang lapisan luar kulit, cakar, dan rambut. Nama ‘Ringworm’ berasal dari cincin seperti lesi yang berkembang pada kulit kucing. Jamur ini lebih sering terjadi di daerah dengan kelembapan tinggi dan suhu yang sesuai. Ringworm terlihat lebih sering pada kucing muda dengan kondisi populasi yang banyak seperti di Cattery dan tempat penampungan kucing. Kucing Persia dan kucing Himalaya cenderung lebih mudah terinfeksi Ringworm dibanding dengan jenis kucing lainnya.

Penyebaran Ringworm ditemukan di selurah dunia, tidak hanya kucing – kucing di Indonesia yang beresiko terserang Ringworm, namun penyebaran Ringworm ini tersebar luas di seluruh belahan dunia.

 

Apakah ada berbagai jenis dermatofit ?

Ya, ada berbagai jenis dermatofit. Pada kucing, ada tiga jenis dermatofit paling umum yang dapat menyebabkan Ringworm, yaitu Microsporum Canis, Microsporum Gypseum, dan Trichophyton Mentagrophytes. Jenis Microsporum Canis (M.Canis) merupakan jamur yang umum menginferksi pada kucing sekitar 75 – 98 % kejadian Ringworm pada kucing disebabkan oleh jamur ini.

Microsporum Gypseum (M.Gypseum) dapat menyerang kucing atau anjing yang punya kebiasaan menggali tanah yang terkontaminasi. Trichophyton Mentagrophytes biasanya menginfeksi kucing dan anjing melalui kontak dengan tikus.

 

Bagaimana kucing terinfeksi Ringworm ?

Ringworm sangat menular. Seekor baik dengan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau melalui lingkungan, seperti tempat tidur, peralatan perawatan, karpet, furnitur dan tanah yang terkontaminasi. Spora yang melekat pada rambut, yang bertebar ke lingkungan dapat tetap infektif hingga mencapai 18 bulan.

 

Apa saja gejala Ringworm pada kucing ?

Gejala biasanya muncul dua minggu setelah terpapar. Tanda yang paling dikenal pada kucing terinfeksi dengan Ringworm adalah adanya lesi atau bentukan melingkar kasar, kulit berisisik dengan garis merah dan rambut rusak atau botak tidak berambut. Hal ini ditemukan paling sering pada kepala diikuti oleh anggota badan dan ekor, namun setiap bagian dari tubuh dapat terserang. Lesi dapat bervariasi dari kecil hingga sampai melebar parah, bahkan dapat menyerang sebagian besar tubuh. Lesi ini tidak tampak adanya gejala pruritis atau gagal di sebagian besar kucing, meskipun beberapa bisa juga menunjukkan adanya gejala gatal.

Tampat infeksi dapat terlihat bernanah bila diikuti infeksi sekunder, berisisik, berkerak. Kasus yang parah Ringworm dapat menyebabkan radang pada folikel rambut (folliculitis) dan atau infeksi sekunder pada kulit.

Sampai dengan 20% dari kucing yang ada adalah pembawa jamur yang tidak menunjukkan gejala (asimtomatik). Ini berarti bahwa mereka kucing – kucing dapat membawa jamur, tetapi tidak menunjukkan tanda – tanda infeksi.

 

Kucing tertentu lebih rentan daripada yang lain ?

Ringworm lebih sering terjadi pada kucing muda (di bawah usia 12  bulan) dan kucing senior, (lebih dari 10 tahun). Kucing dewasa memiliki waktu cukup untuk dapat membentuk kekebalan alami terhadap jamur, yang membuat mereka lebih tahan terhadap infeksi. Anak kucing memiliki risiko lebih besar terinfeksi karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum matang dan mungkin karena perawatan yang kurang baik.

Kucing immunocompromised (seperti dengan FIV, menjalani kemoterapi atau steroid jangka panjang) juga lebih rentan terhadap terjadinya serangan oleh Ringworm.

Kucing berambut panjang lebih besar kemungkinannya untuk terinfeksi Ringworm dari kucing berambut pendek, karena jamur dapat dengan mudah terperangkap dalam rambut. Seperti yang telah disebutkan di atas, kucing Persia dan Himalaya cenderung lebih mudah terinfeksi Ringworm.

Kucing liar yang tidak bertuan, karena sakit atau kurang gizi, stres atau dalam kondisi populasi ramai seperti tempat penampungan hewan dan Cattery, mempunyai resiko lebih tinggi untuk terserang Ringworm.

 

Bagaimana Ringworm didiagnosis ?

  1. Wood Lamp

Sebuah cara sederhana untuk mendiagnosa Ringworm adalah dengan menggunakan Wood Lamp ultraviolet (juga dikenal sebagai cahaya hitam) pada kucing, meskipun hanya sekitar 50% dari strain Ringworm akan muncul. Poros rambut yang terinfeksi akan menyala hijau saat terkena Wood Lamp.

  1. Pemeriksaan mikroskopos

Untuk diagnosis yang cepat, dokter hewan dapat memilih untuk melakukan pemeriksaan mikroskopis rambut. Metode ini memiliki pro dan kontra. Spora sering kali sulit untuk dilihat, jadi yang terbaik adalah dilakukan oleh ahli mikologi berpengalaman. Jika sampel yang diambil tidak memiliki spora, diagnosis mungkin tidak akurat.

  1. Kultur jamur

Ini adalah cara terbaik untuk mendiagnosa Ringworm. Dokter hewan mungkin akan mengambil beberapa sampel rambut kucing dari daerah yang terinfeksi dan menumbuhkannya di laboratorium. Manfaat melakukan kultur jamur adalah bahwa laboratorium akan dapat mendiagnosa spesies yang tepat dari jamur. Ini akan memakan waktu sekitar sepuluh hari untuk melakukan kultur. Jika salah satu kucing positif untuk Ringworm, semua kucing (dan hewan berbulu lainnya) dalam rumah tangga juga harus diuji dengan kultur jamur, bahkan mereka yang tidak menunjukkan gejala juga sebaiknnya diperiksa.

  1. Biopsi

Kadang – kadang, saat diambil sampel dari lesi dianggap perlu untuk dilakukan biopsi.

 

Bagaimana pengobatan untuk Ringworm pada kucing ?

Setelah kucing didiagnosis menderita Ringworm, maka harus dilakukan tindakan baik pada kucing maupun lingkungan. Jika banyak kucing tinggal di rumah, semua kucing yang ada perlu diobati. Untuk mempermudah pengobatan sebaiknya sementara semua kucing dilokasikan dalam satu ruangan, guna mengindari penyebaran spora di sekitar rumah.

Selalu gunakan sarung tangan saat menangani kucing dengan Ringworm dan segera ganti baju yang dipakai. Baju harus dicuci dalam bilasan anti-jamur untuk membunuh spora yang mungkin melekat ke baju. Hati – hati dalam penggunaan obat, semua harus dikonsultasikan kepada dokter hewan yang menangani kucing anda, sehingga diperoleh keterangan dan pengobatan yang benar dan tepat. Pada kucing sehat yang terserang Ringworm, pengobatan bisa membutuhkan waktu dua sampai empat bulan.

Disarankan untuk kucing berambut panjang dicukur selama pengobatan, hal ini karena jamur bisa terperangkap dalam rambut panjang, sehingga sulit untuk mengobati. Kucing Shorthair tidak perlu dicukur kecuali infeksinya mencakup area yang luas dari tubuh.

Dalam hal pengobatan dapat memakan waktu beberapa bulan untuk menghilangkan Ringworm. Semua kucing di rumah harus dirawat, bahkan mereka yang tidak menampakkan gejala Ringworm pun perlu diberikan perhatian supaya tidak tertular.

 

 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *