Memelihara kucing menjadi pilihan banyak orang. Pasalnya, hewan satu ini dinilai cukup lucu dan menggemaskan. Tak hanya itu, ternyata memelihara kucing juga memiliki beragam manfaat.
Mengutip Mental Floss, penelitian telah menunjukkan, menonton video kucing di internet dapat meningkatkan energi seseorang dan menciptakan emosi positif. Jadi, tidak mengherankan apabila memelihara kucing memiliki sejumlah manfaat. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini manfaat memelihara kucing:
- Memiliki jantung yang lebih sehat
Memiliki hewan peliharaan apa pun itu, akan baik untuk kesehatan jantung. Memelihara kucing dapat menurunkan tingkat stres dan menurunkan jumlah kecemasan seseorang. Sebab, mereka tidak memerlukan banyak usaha seperti anjing.
Dikutip dari Mental Floss, membelai kucing memiliki efek menenangkan yang positif. Satu studi menemukan, selama periode 10 tahun, pemilik kucing 30 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena serangan jantung atau stroke daripada pemilik non-kucing. Meskipun, ini mungkin hanya karena pemilik kucing lebih santai dan memiliki stres yang lebih rendah secara umum.
- Menjadi sahabat
Sebuah penelitian di Austria yang dilakukan pada 2003 menunjukkan, memiliki kucing di rumah memiliki rasa yang sama dengan emosional memiliki pasangan romantis. Penelitian telah menunjukkan, kucing akan mengingat kebaikan yang ditunjukkan kepada mereka dan membalas budi di kemudian waktu.
Setelah ribuan tahun domestikasi, kucing telah belajar bagaimana membuat suara setengah mendengkur atau setengah melolong yang terdengar sangat seperti tangisan bayi manusia. Karena otak manusia diprogram untuk menanggapi kesusahan anak-anak kita, hampir tidak mungkin untuk mengabaikan apa yang diinginkan kucing ketika mereka mengeong.
- Membuat tidur lebih nyenyak
Mengutip Telegraph, beberapa penelitian dan jajak pendapat di Inggris menunjukkan, orang lebih suka tidur dengan kucing dibanding bersama pasangan mereka.
Salah satu studi dari Mayo Clinic Center for Sleep Medicine menunjukkan, 41 persen partisipan tidur lebih baik karena hewan peliharaan mereka. Sementara hanya 20 persen mengatakan tidur dengan hewan peliharaan menyebabkan gangguan.
- Membantu anak penderita autisme
Para peneliti University of Missouri menemukan bahwa interaksi sosial anak penderita autisme dapat membaik saat dikelilingi hewan peliharaan, kucing salah satunya.
Dalam penelitian tersebut, hampir separuh dari total keluarga yang diteliti memelihara kucing. Para partisipan pun melaporkan adanya ikatan kuat yang terbentuk antara anak-anak dengan hewan peliharaannya.
Peneliti dari Research Center for Human-Animal Interaction, Gretchen Carlisle, mengatakan, anak dengan autisme dapat lebih percaya diri saat bersama hewan peliharaan. “Jenis keterampilan sosial ini biasanya sulit bagi anak-anak penderita autisme. Akan tetapi, studi ini menunjukkan kepercayaan diri anak akan lebih besar bila hidup bersama hewan peliharaan,” kata Gretchen dikutip dari Columbia Daily Tribune.
- Menghindarkan anak-anak dari infeksi, gangguan pernapasan, dan alergi
Memelihara kucing mampu membantu anak-anak terhindar dari risiko sejumlah penyakit, seperti infeksi, alergi, dan gangguan pernapasan. Penelitian menunjukkan, anak yang memiliki kontak dengan kucing dan anjing memiliki sistem daya tahan tubuh yang lebih baik, khususnya terhadap gangguan pernapasan.
Studi lain juga menemukan, anak-anak yang terpapar alergen kucing memiliki daya tahan tubuh lebih baik. Anak-anak yang telah bersentuhan dengan kucing di usia awalnya, memiliki risiko lebih kecil untuk mengembangkan alergi.
- Memberi dampak positif bagi kesehatan mental
Cats Protection melakukan survei terhadap 600 responden yang separuhnya memiliki masalah kesehatan mental membuktikan, 87 persen responden yang memelihara kucing merasakan efek positif pada kehidupan mereka. Sebanyak 76 persen responden juga menyatakan bahwa memelihara kucing membuat mereka jadi lebih mudah mengatasi stres.
- Membantu pulih dari trauma
Mengutip Victorpest, memelihara kucing ternyata juga dapat membantu pulih dari berbagai trauma. Pasien operasi yang pulih dan anggota angkatan bersenjata dengan PTSD terkadang melaporkan merasa lebih baik berkat kehadiran kucing.